Perubahan iklim akan berdampak luas pada kondisi bumi, salah satunya
adalah peningkatan permukaan air laut. Dampak ekonomi dari persoalan
kelautan itu sendiri diperkirakan sebesar 2 triliun dolar AS.
Laporan
dari Stockholm Environment Istitute menyebutkan, angka
tersebut berdasarkan skenario peningkatan temperatur bumi sebesar empat
derajat celcius pada tahun 2100. Kondisi ini akan berpengaruh pada
kemampuan laut menyerap karbon dari atmosfer. Akibatnya, hal tersebut
akan berpengaruh kuat pada perekonomian, terutama di sektor perikanan,
pariwisata, dan kelauatan.
"Jika peningkatan temperatur bisa
ditahan pada dua derajat celcius, maka dampak ekonominya bisa ditahan
pada 1,4 triliun dolar AS," kata peneliti dari Stockholm University,
Kevin Noone, seperti dilansir Newscientist.
Noone
menambahkan, angka USD 2 triliun bukanlah skenario kasus terburuk. Angka
tersebut belum termasuk perhitungan beberapa faktor yang sulit
dinominalkan, seperti nilai dari spesies-spesies yang akan punah karena
habitatnya rusak.
"Pentingnya nilai laut tidak bisa dipandang
remeh. Setiap nafas yang kita hela (oksigen) berasal dari organisme yang
hidup di laut," tandasnya.
Sumber: http://www.republika.co.id/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar