Biasanya orang akan mengalami mabuk laut ketika menggunakan transportasi
laut tapi sesudah di darat orang akan pulih lagi. Tapi mabuk laut
permanen bisa fatal, efeknya bisa berlangsung hingga bulanan bahkan
tahunan dan si penderitanya jalan oleng bagai orang mabuk.
Mabuk
permanen yang istilah medisnya Mal de Debarquement Syndrome (MdDS)
dialami seorang ibu dengan 2 anak yang membuatnya tidak mampu merawat
anaknya.
Mal de Debarquement Syndrome (MdDS) adalah
ketidakseimbangan atau sensasi yang bergoyang-goyang, terkadang kondisi
ini dirasa dan dilihat oleh seseorang setelah terpapar gerakan dan
paling sering setelah pelayaran laut atau penerbangan. Untuk itu kondisi
ini disebut dengan mabuk laut permanen.
Umumnya meski kapal
sudah mendarat, ia terus merasa masih seperti di laut bahkan ia tidak
mampu untuk berjalan normal. Meski normalnya kondisi ini bisa terjadi
sementara, tapi pada orang dengan MdDS gejala ini bisa terjadi selama
berminggu-minggu, bulan bahkan bertahun-tahun.
Gejala ini tidak
akan pergi atau hilang, tapi tidak bisa pula diatasi dengan obat-obatan
yang biasa dikonsumsi oleh orang untuk mencegah mabuk laut. Sampai saat
ini para ahli juga belum menemukan obat untuk menyembuhkan kondisi ini.
Kondisi
ini dialami Michele Marie Roberts (51 tahun) saat ia mendarat dari
perjalanannya dari Los Angeles ke Hawaii pada Desember 2007 dengan
menggunakan kapal pesiar keluarga, namun saat pulang Michele tiba-tiba
mengalami pingsan.
Setelah memeriksakan diri ke dokter, ia secara
resmi didiagnosis dengan suatu kondisi langka yang disebut Mal de
Debarquement Syndrome (MdDS) pada Juni 2008. Kondisi ini tidak diketahui
penyebabnya atau bagaimana cara menyembuhkannya.
"Saya pernah
menggunakan kapal pesiar beberapa kali, tapi saya selalu perlu waktu
lebih lama daripada orang lain untuk mampu menyentuhkan kaki di tanah.
Tapi kali ini saya langsung tahu bahwa ada sesuatu yang berbeda," ujar
Michele, seperti dikutip dari Dailymail, Sabtu (24/3/2012).
Michele
menuturkan gejala pertama kali muncul adalah ia sering tersandung atau
mengeluarkan kata-kata yang aneh saat di kapal pesiar, sehingga
seringkali orang berpikir bahwa ia sedang mabuk. Beberapa orang bahkan
menyuruhnya untuk konsumsi banyak air putih saat itu.
"Saya
mengalami disorientasi dan tidak bisa berjalan dalam garis lurus, saya
pun tidak bisa bertahan ketika kapal sedang mengemudi atau pun bergerak.
Saya merasa seperti ditarik dan terdorong secara bersamaan," ujar
Michele.
Michele yang sudah berusia 51 tahun ini menemukan bahwa
olahraga teratur bisa memberikan bantuan padanya untuk mengurangi gejala
yang muncul, sehingga membuatnya lebih mudah menjalani hidup.
"MdDS
telah mengubah dan membuat hidup saya berbeda. Saya berubah dari
perempuan yang memiliki tujuan hidup untuk merawat keluarga, tapi
sekarang saya menjadi perempuan yang harus hidup sendiri dan tak mampu
merawat anak-anak," ungkap Michele.
Sumber: http://health.detik.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar